Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa
Kurikulum Merdeka
1.
Fase A (Kelas 1-2 SD/MI/SDLB)
Pada akhir Fase A, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa dalam
mengeja huruf, suku kata dan kata tentang
nama-nama benda. Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa
Jawa sesuai kaidah Unggah ungguh basa (bahasa
jawa) untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu memahami
dan menyampaikan pesan, mengekspresikan perasaan
dan gagasan, berpartisipasi dalam percakapan berbahasa
Jawa dan diskusi secara
santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosa kata baru bahasa Jawa melalui berbagai kegiatan
berbahasa nonsastra dengan topik nama-nama benda, nama-nama anggota
tubuh dalam ragam ngoko dan krama, dan bersastra tembang dolanan, dan dongeng (fabel).
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu
bersikap menjadi penyimak bunyi huruf, suku
kata dan kata tentang nama-nama benda dan nama-nama anggota
tubuh dan kata kerja dalam
ragam ngoko dan krama dengan
baik. Peserta didik
mampu memahami pesan
lisan dan informasi dari media audio,
teks aural berupa
tembang dolanan dan lelagon, dongeng
(fabel) dan instruksi lisan berbahasa Jawa
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. |
Membaca |
Peserta didik mampu mengeja huruf, suku kata dan kata tentang
nama-nama benda, nama-nama anggota tubuh dan
kata kerja dalam
dalam ragam ngoko dan krama. Peserta didik
mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Peserta didik mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang
diri dan lingkungan,
narasi imajinatif berupa dongeng (fabel) dan
tembang dolanan atau lelagon. Peserta didik mampu
menambah kosakata baru tentang
nama-nama
benda, nama-nama anggota
tubuh, kata kerja
dalam ragam ngoko |
|
dan krama
dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi. |
Berbicara |
Peserta didik mampu
melafalkan huruf, suku kata, kata tentang nama-nama benda, nama-nama anggota
tubuh, kata kerja dalam ragam
ngoko dan krama dengan
tepat, berbicara dengan
santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat
sesuai konteks. Peserta didik mampu bertanya tentang
sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman,
guru, dan orang
dewasa) dengan baik dan
santun dalam suatu percakapan. Peserta didik
mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi (sastra dan nonsastra) yang
dibacakan atau dibaca
dengan topik diri dan lingkungan. |
Menulis |
Belum menjadi
fokus pembelajaran pada fase ini. |
2.
Fase B (Kelas 3-4 SD/MI/SDLB)
Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan
berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu memahami dan menyampaikan gagasan
dari teks informasional, memahami penokohan dan pesan dari teks narasi sastra cerita rakyat, geguritan, tembang macapat Pocung dan
Gambuh dan nonsastra tentang tradisi/budaya. Peserta
didik mampu mengungkapkan gagasan dengan bahasa Jawa dalam kerja kelompok
dan diskusi. Peserta
didik mampu membaca dan menulis 20 huruf Jawa legena,
pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg
wanda. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata
baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dengan topik tradisi, ungkapan Jawa dan bersastra
geguritan, cerita rakyat, dan tembang Pocung,
Gambuh. Peserta didik mampu membaca
teks bahasa Jawa dengan fasih.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu
memahami ide pokok
(gagasan) suatu pesan
lisan, informasi berbahasa Jawa dalam ragam
ngoko dan krama
dari media audio,
teks aural (teks
yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi. Peserta
didik mampu memahami
dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio. |
Membaca |
Peserta didik mampu
memahami pesan dan informasi berbahasa Jawa dalam ragam ngoko dan
krama tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi cerita
rakyat, geguritan, dan tembang Macapat
Pocung dan Gambuh
dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu menjelaskan permasalahan yang
dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai
dengan topik. |
Berbicara |
Peserta didik mampu
berbicara dengan pilihan
kata (ngoko/krama) sesuai
kaidah unggah-ungguh basa dalam berbagai
kegiatan sehari-hari (sapa aruh dan bertamu). Peserta didik mampu berbicara menggunakan volume dan
intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu menyampaikan informasi dalam bentuk
dialog sesama teman
serta orang yang lebih tua dengan sikap tubuh/gestur yang santun. |
Menulis |
Peserta didik mampu menulis teks narasi dan deskripsi berbahasa Jawa sesuai kaidah
unggah-ungguh basa dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang lebih rinci
dan akurat dengan
topik yang beragam. Peserta didik
mampu menulis 20 aksara Jawa (legena), pasangan, sandhangan swara, sandhangan panyigeg wanda. Peserta didik semakin
terampil menulis tegak bersambung. |
3.
Fase C (Kelas 5-6 SD/MI/SDLB)
Pada akhir
fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks
sosial kepada teman sebaya dan orang tua. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan berbahasa Jawa ngoko dan krama dari paparan
lisan dan tulis tentang teks informasional dan teks sastra geguritan, cerita legenda, cerita wayang Pandawa
dan Punakawan dan tembang Maskumambang dan Mijil. Peserta
didik mampu menanggapi dan mempresentasikan
informasi yang dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mampu menulis
kalimat sederhana (tunggal) berhuruf Jawa sesuai kaidah. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa nonsastra
dengan topik tradisi/budaya, ungkapan Jawa. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan menambah
pengetahuan dan keterampilan.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu menganalisis informasi berbahasa Jawa ngoko dan krama berupa fakta,
prosedur dengan mengidentifikasikan ciri objek dan urutan proses
kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis
teks informasional dan sastra tembang
Macapat Maskumambang dan
Mijil, geguritan, cerita legenda dan cerita
wayang Pandawa dan Punakawan yang disajikan
dalam bentuk lisan,
teks aural (teks
yang dibacakan dan/atau didengar) dan audio. |
Membaca |
Peserta didik mampu membaca dengan lancar dan indah serta
memahami informasi dan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, literal,
konotatif, dan kiasan untuk
mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik mampu
mengidentifikasi ide pokok
dari teks deskripsi dan narasi serta
nilai-nilai yang terkandung dalam teks
sastra tembang Macapat Maskumambang,
Mijil,
geguritan,
cerita
legenda
dan |
|
cerita wayang Pandawa dan Punakawan dari teks dan/atau audiovisual. |
Berbicara |
Peserta didik mampu
berbicara dengan pilihan
kata (ngoko/krama) sesuai
kaidah unggah-ungguh basa dengan
sikap tubuh/gestur yang santun. Peserta didik mampu berbicara menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai
konteks. Peserta didik
mampu mengajukan dan menanggapi pertanyaan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih
aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu
percakapan dan diskusi
dengan menerapkan tata caranya. Peserta
didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi dengan
topik yang beragam. |
Menulis |
Peserta didik mampu
menulis teks berbahasa Jawa ngoko dan krama narasi
dan deskripsi dari
gagasan, hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi. Peserta didik mampu
menggunakan kaidah kebahasaan dan kesastraan untuk
menulis teks sesuai
dengan konteks dan norma budaya serta
menggunakan kosakata baru yang dimilikinya. Peserta didik mampu
menyampaikan perasaan berdasarkan
fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan
orang lain) secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
jawa (geguritan) dengan
penggunaan kosakata secara
kreatif. Peserta didik mampu menulis kalimat sederhana menggunakan huruf Jawa sesuai dengan kaidah. |
4.
Fase D (Kelas
VII, VIII, IX SMP/MTs)
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan
berbahasa Jawa dengan santun
sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa (paramasastra dan kagunan basa) untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai
dengan tujuan dalam konteks sosial dan budaya. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan
tentang topik sosial budaya dan karya sastra (misalnya; tembang Macapat/parikan/dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang). Peserta
didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan
menanggapi informasi nonsastra (tentang sosial
budaya) dan sastra (misalnya; tembang
Macapat/parikan/dongeng/ geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang) yang dipaparkan. Peserta
didik memiliki perbendaharaan kosa kata bahasa jawa tentang
ungkapan-ungkapan Jawa. Peserta
didik mampu menulis berbagai teks (nonsastra dan sastra)
untuk menyampaikan hasil pengamatan dan pengalamannya
dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mampu
menulis teks paragraf dengan huruf Jawa sesuai dengan kaidah
penulisan huruf Jawa.
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu
menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat
dari berbagai tipe teks nonsastra (konteks sosial budaya). Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang akurat dari teks sastra
(misalnya; tembang macapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/mon olog/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang epos
Ramayana atau lainnya) dalam bentuk audiovisual dan aural. Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan
atau pesan yang
akurat dari teks
nonsastra (dialog/gelar wicara/lainnya). Peserta didik mampu
mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang didengar. |
Membaca |
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari
berbagai jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/ lainnya) pada konteks sosial
budaya. Peserta didik mampu
membaca teks sastra (tembang macapat/parikan/ dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita wayang epos Ramayana/lainnya) dari teks visual
dan |
|
audio visual. Peserta
didik mampu membaca
teks paragraf aksara Jawa untuk menemukan makna
yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu
menginterpretasikan informasi
untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual tentang
sosial dan budaya
yang dibaca dan dipirsa. |
Berbicara |
Peserta didik
mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dengan
bahasa Jawa
sesuai dengan kaidah
unggah-ungguh basa dan
tata bahasa
untuk menyampaikan pendapat, pemecahan masalah,
dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan perbendaharaan kata untuk berbicara dan presentasi. Peserta didik mampu menggunakan
ungkapan-ungkapan jawa dalam dialog
sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu
berdiskusi secara aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan ungkapan simpati, empati,
peduli dan penghargaan dalam bentuk dialog dan
sastra melalui teks multimodal. Peserta didik
mampu mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual tentang
sosial budaya secara
kritis. |
Menulis |
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis tentang sosial budaya
untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis,
dan kreatif dengan
menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa. Peserta didik
mampu menulis teks paragraf aksara
Jawa sesuai kaidah penulisan aksara Jawa. Peserta didik
mampu menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati,
peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis
dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik
mampu
menggunakan kosakata baru
yang dimiliki tentang busananing basa dan |
|
ungkapan Jawa untuk
menulis berbagai tujuan.
Peserta didik mampu
menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara
indah dan menarik dalam bentuk gancaran (prosa) dan
geguritan (puisi jawa) dengan penggunaan kosa kata secara
kreatif. |
5.
Fase
E (Kelas X)
Pada akhir Fase E, peserta
didik memiliki kemampuan
berbahasa Jawa dengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi
sesuai dengan tujuan. Peserta didik mampu memahami,
mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi, menanggapi, mengevaluasi dan mempresentasikan isi teks pada ragam jenis teks, pawarta, geguritan,
sastra pewayangan (epos Mahabharata) dan aksara jawa dalam bentuk teks aural
(teks yang dibacakan) teks visual, dan atau teks audiovisual. Peserta
didik mampu menuliskan gagasan dan pikiran dalam bentuk teks aksara jawa, teks
nonsastra berbagai jenis teks, teks nonsastra
dalam bentuk pawarta berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Peserta didik mampu memahami kaidah membaca teks aksara jawa (misalnya: nglegena-
pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/rekan/lainnya). Peserta
didik mampu mengevaluasi informasi
berupa gagasan, pikiran,
dan pandangan dari berbagai
jenis teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/ eksposisi/argumentasi/lainnya).
Peserta didik mampu menulis berbagai
teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi
nonsastra dan sastra secara kritis dan etis.
Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu
mengapresiasi dan memahami informasi berupa arahan
atau pesan yang akurat dari
menyimak teks sastra
dalam bentuk cerita wayang (mahabharata). |
Membaca |
Peserta didik mampu
memahami kaidah penulisan teks aksara jawa melalui kegiatan membaca teks aksara
jawa (misalnya: nglegena-pasangan/sandhangan/angka/swara/ murda/rekan/lainnya). Peserta didik
mampu mengevaluasi |
|
informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari berbagai jenis
teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi atau lainnya) untuk menemukan makna
yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu
memahami dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks sastra berupa geguritan untuk menemukan makna
yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik mampu mengidentifikasi penggunaan Bahasa Jawa sesuai dengan
kaidah kebahasaan (paramasastra) dan
unggah-ungguh basa untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif. |
Berbicara |
Peserta didik mampu
menggunakan Bahasa Jawa sesuai dengan
kaidah kebahasaan (paramasastra) dan
unggah- ungguh basa untuk menyampaikan informasi berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
teks nonsastra (misalnya: pawarta/ reportase/lainnya). |
Menulis |
Peserta didik
mampu menulis gagasan dan pikiran dalam bentuk teks aksara jawa dengan memperhatikan kaidah penulisan aksara Jawa. Peserta
didik mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan dalam bentuk
teks sastra geguritan. Peserta didik mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, arahan dalam berbagai jenis teks nonsastra (misalnya: deskripsi/narasi/eksposisi/ argumentasi/lainnya) untuk
berbagai tujuan secara
logis, kritis dan kreatif. Peserta
didik mampu mengolah dan menyajikan
secara lisan berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat melalui
teks non sastra dalam
bentuk pawarta. |
6.
Fase F (Kelas XI dan XII)
Pada akhir
Fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Jawa dengan santun serta memperhatikan kaidah bahasa jawa (paramasastra) maupun unggah-ungguh basa untuk berkomunikasi sesuai dengan tujuan. Peserta
didik mampu memahami,
mengolah, menginterpretasi, mengidentifikasi, menanggapi dan
mempresentasikan isi teks sesorah,
teks panatacara, teks sastra sandiwara dan
teks aksara Jawa dalam
bentuk teks
aural, teks visual dan atau
teks audiovisual. Peserta didik mampu membaca
lancar, memahami dan mengevaluasi informasi
berupa gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dan informasi yang terdapat dalam teks aksara jawa (misalnya: nglegena-pasangan/sandhangan/angka/swara/ murda/rekan dan/atau lainnya), teks sastra berupa novel dan sastra piwulang (misalnya: wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang putri/ tripama dan/atau lainnya) untuk menemukan
makna yang tersurat
dan tersirat. Peserta didik
mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan dalam bentuk teks nonsastra berupa teks artikel budaya Jawa, teks cerkak
dan teks iklan/pariwara dalam
bentuk visual dan atau audio visual untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis dan
kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Jawa di berbagai media.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu
mengevaluasi, mengapresiasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
arahan atau pesan yang akurat dari menyimak
berbagai tipe teks nonsastra dalam
bentuk sesorah, untuk menanggapi teks yang disimak. Peserta didik mampu
mengapresiasi, mengevaluasi, dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan
yang akurat dari
menyimak teks sastra
dalam bentuk sandiwara, untuk menanggapi teks
yang disimak. |
Membaca |
Peserta didik mampu membaca lancar dan memahami informasi yang terdapat dalam
teks aksara jawa
(misalnya: nglegena-pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/ rekan/lainnya). Peserta didik mampu memahami dan
mengevaluasi informasi berupa
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks sastra
berupa sastra piwulang (misalnya: wedhatama/wulangreh/wulang sunu/wulang putri/tripama/lainnya) untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu
membaca untuk memahami dan mengevaluasi informasi dan pesan (tersirat/ tersurat) dari teks sastra novel. |
Berbicara |
Peserta didik mampu
menggunakan Bahasa Jawa sesuai dengan kaidah kebahasaan (paramasastra) dan undha-usuk basa untuk berkomunikasi dengan guru, teman sebaya dan orang lain dalam berbagai macam situasi
dan tujuan. Peserta didik mampu
mengolah dan menyajikan secara lisan berupa
gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat melalui
teks nonsastra dalam
bentuk sesorah. Peserta didik
mampu menyajikan teks nonsastra berupa iklan
(pariwara, broadcast) dalam bentuk visual
dan atau audio
visual untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif. Peserta
didik mampu menyajikan teks sastra sandiwara dalam bentuk audio visual untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis dan kreatif. Peserta
didik mampu mengolah dan menyajikan
secara lisan berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat
melalui teks nonsastra dalam
bentuk panatacara. |
Menulis |
Peserta didik mampu
menulis gagasan dan pikiran dalam
bentuk teks aksara
jawa yang memuat
(misalnya: nglegena-
pasangan/sandhangan/angka/swara/murda/reka/lainnya) untuk mencapai tujuan
yang berbeda-beda secara logis, kritis
dan kreatif. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan dalam bentuk
teks nonsastra berupa
teks artikel budaya Jawa
(tangible maupun intangible) untuk
berbagai tujuan secara
logis, kritis dan kreatif. Peserta
didik mampu menulis
teks sastra berupa
cerkak untuk berbagai tujuan secara kritis
dan kreatif. Peserta
didik mampu menulis
teks nonsastra berupa
iklan (pariwara, broadcast) untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis dan kreatif. Peserta
didik mampu menulis gagasan dan pikiran dalam bentuk teks
sastra tembang macapat. Peserta didik mampu menulis gagasan dan pikiran dalam
bentuk teks sastra
cerkak untuk mencapai tujuan yang berbeda-beda. |
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
USWATUN
HASANAH
Komentar
Posting Komentar