Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Serat Wulangrèh: KINANTHI

Serat Wulangreh  adalah karya sastra berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Raja Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Dia bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir hayatnya pada 1 Oktober 1820. Naskah Wulang Reh saat ini disimpan di Museum Radya Pustaka di Surakarta Kata  Wulang  bersinonim dengan kata  pitutur  memiliki arti  ajaran . Kata  Reh  berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya jalan, aturan dan  laku   cara mencapai atau tuntutan .  Wulang Reh  dapat dimaknai ajaran untuk mencapai sesuatu. Sesuatu yang dimaksud dalam karya ini adalah laku menuju hidup harmoni atau sempurna. Untuk lebih jelasnya, berikut dikutipkan tembang yang memuat pengertian kata tersebut: Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekese durangkara artinya ilmu itu bisa dipahami/ dikuasai harus dengan cara, cara pencapaiannya dengan cara  kas , artinya  kas  berusaha keras memperkokoh karakter, kokohnya budi (kara

Serat Wulangrèh: DHANDHANGGULA

Serat Wulangreh  adalah karya sastra berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Raja Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Dia bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir hayatnya pada 1 Oktober 1820. Naskah Wulang Reh saat ini disimpan di Museum Radya Pustaka di Surakarta Kata  Wulang  bersinonim dengan kata  pitutur  memiliki arti  ajaran . Kata  Reh  berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya jalan, aturan dan  laku   cara mencapai atau tuntutan .  Wulang Reh  dapat dimaknai ajaran untuk mencapai sesuatu. Sesuatu yang dimaksud dalam karya ini adalah laku menuju hidup harmoni atau sempurna. Untuk lebih jelasnya, berikut dikutipkan tembang yang memuat pengertian kata tersebut: Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekese durangkara artinya ilmu itu bisa dipahami/ dikuasai harus dengan cara, cara pencapaiannya dengan cara  kas , artinya  kas  berusaha keras memperkokoh karakter, kokohnya budi (kara

Serat Wulangreh: Gambuh

Serat Wulangreh  adalah karya sastra berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana IV, Raja Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Dia bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir hayatnya pada 1 Oktober 1820. Naskah Wulang Reh saat ini disimpan di Museum Radya Pustaka di Surakarta Kata  Wulang  bersinonim dengan kata  pitutur  memiliki arti  ajaran . Kata  Reh  berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya jalan, aturan dan  laku   cara mencapai atau tuntutan .  Wulang Reh  dapat dimaknai ajaran untuk mencapai sesuatu. Sesuatu yang dimaksud dalam karya ini adalah laku menuju hidup harmoni atau sempurna. Untuk lebih jelasnya, berikut dikutipkan tembang yang memuat pengertian kata tersebut: Ngelmu iku kalakone kanthi laku, lekase lawan kas, tegese kas nyantosani, setya budya pangekese durangkara artinya ilmu itu bisa dipahami/ dikuasai harus dengan cara, cara pencapaiannya dengan cara  kas , artinya  kas  berusaha keras memperkokoh karakter, kokohnya budi (kara